"welcome my blog"

Jumat, 04 November 2011

Sifat Guru dan Sifat Siswa


Seberapa penting pengaruh pendidik untuk semangat anak didik??
Sangat penting!! 

Kemauan ataupun keinginan anak didik terhadap mata pelajaran dapat dipengaruhi oleh cara pengajaran guru dan bagaimana cara pendidik menumbuhkan semangat dan motivasi untuk anak didik.
Guru atau pendidik yang mampu memberi semangat kepada anak didik mereka adalah pendidik yang mengerti sifat guru yang ingin menumbuhkan dorongan kepada anak didik.   

Memberi dorongan eksternal pada anak didik merupakan hal yang sangat penting untuk memberi kemauan dan keingintahuan kepada  anak didik. Terkadang, anak didik ingin mendapat suatu kenyaman jika pendidik melakukan pengajaran. Bagaimana cara pendidik berkomunikasi dengan murid , bagaimana pendidik mengetahui cara mengajar yang diinginkan anak didik. 

Misalnya, Pertama kali memasuki kuliah saya kurang begitu suka dengan mata pelajaran Faal. Sulit saya pahami bagaimana terapan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dengan dosen yang selalu membingbing dan tetap memberi semangat dengan sendirinya saya termotivasi sendiri. Bahasa latin dalam pelajaran itu pun jadi dianggap bahasa yang biasa.
Jika pendidik berkomunikasi baik dengan anak didik maka anak didik mengganggap bahwa pendidik itu juga bisa sebagai teman walaupun masih dalam aturan atau batasan.

Namun apa jadinya jika sifat baik pendidik  bertentangan dengan sifat siswa?
Disamping pengaruh pendidik terhadap minat belajar anak didik , sifat siswa ikut juga berperan dalam kesukaan dengan mata pelajaran. Biasanya siswa tidak menyukai satu bidang mata pelajaran karena tidak memiliki bakat arah kesitu.

Misalnya, saya tidak menyukai pelajaran fisika. Bukan karena pendidik tidak bagus dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut tapi karena minat saya tidak sampai pada arah itu. Saya merasa capek jika hitungan. Setiap benda yang jatuh dihitung.. bosan dan malas!!
Tetapi saya tetap mengikuti dan menguasai pelajaran itu karena ada tanggung jawab bagi saya sebagai anak didik.


Tetapi ada juga sifat siswa yang tidak peduli dalam mata pelajaran walaupun pendidik selalu memberi motivasi. Anak didik Menggangap pelajaran itu kecil dan dipasrahkan dengan nasib baik tanpa adanya usaha. Hal ini sering terjadi pada anak didik yang memilik pendidik  yang “cuek” dan bagi anak didik itu meyakini pendidik baik dalam memberi nilai.

Maka pentingnya suatu keseimbangan antara  hubungan pendidik dan anak didik dalam proses belajar mengajar untuk menumbuhkan semangat anak didik. Pendidik harus mampu menjadi dorongan eksternal yang kuat untuk anak didik dan anak didik pun harus mampu berpikir lebih kongkrit dan berusahan dan tidak hanya mengandalkan “nasib baik”!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar